Thursday, May 7, 2015

, , , , , , , , , , , , ,

Go abroad, CHINA!

Akhir Maret lalu saya dikasih kesempatan oleh kantor untuk factory visit ke kota Dalian, China. Ini adalah kesempatan pertama saya untuk pergi ke luar negeri and you can expect what I feel. I'm sooo excited. Dimulai dengan persiapan apa saja yang akan dilakukan disana, barang apa saja yang akan dibawa, juga mengetahui kondisi cuaca disana.

Di China ini saya akan mengunjung tiga kota, Beijing, Dalian, dan Guangzhou. Kondisi Cuaca pada sat itu adalah awal musim semi, jadi masih terasa sangat dingin di pagi dan malam hari. Yuk, dimulai cerita perjalanannya :)

Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Dari bandara ini, saya dan ketiga partner factory visit saya naik pesawat Garuda menuju kota Beijing.  Sesampainya di Beijing, kami dijemput oleh guide yang telah disiapkan sebelumnya. Guide kami bernama Lili. Seorang wanita lincah yang pandai berbahasa Indonesia. Lili bercerita bahwa ia belajar Bahasa Indonesia di Universitas Peking selama 9 bulan. Saking tingginya minat wisatawan Indonesia untuk mengunjungi China, sehingga beberapa travel agent menyekolahkan pegawainya agar bisa berbahasa Indonesia. Dan sepanjang perjalanan saya di China, saya dapat dengan mudah bertemu wisatawan dari Indonesia, dan juga bertemu guide lain yang pandai berbahasa Indonesia.

Hari pertama kami mengunjungi beberapa destinasi wisata, antara lain Summer Palace, The Great Wall, Bird Nest Stadium, Water cube, dan beberapa toko obat. Hahaha. Enjoy!

1. Summer Palace
Summer Palace adalah istana kekaisaran termegah dan termewah di jamannya. Suasananya sangat sejuk karena ada danau di tengah-tengah istananya.





2. The Great Wall
Tembok China ini merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia. Seperti mimpi, alhamdulillah bisa melihat langsung dan merasakan berada di tembok Cina. Melihat betapa megahnya tembok China berdiri untuk menghadang serangan penduduk Mongol sambil membayangkan perjuangan rakyat China untuk membagun tembok sepanjang itu dengan alat-alat seadanya. Amazing! 
Udara di tembok China ini cukup lebih dingin karena berada di daerah pegunungan. Di sepanjang tembok China ini terdapat beberapa pos penjagaan untuk menjaga komunikasi antar pasukan terhadap bahaya yang mengintai. Untuk mencapai pos penjaga ini kita harus menaiki tangga yang berliku. Tinggi dan slope tangga juga berbeda-beda jadi kita harus persiapkan fisik yang kuat agar bisa mencapai pos penjaga yang satu dan yang seterusnya. 







3. Bird Nest Stadium dan Water Cube
Bird nest stadium dan water cube adalah stadium yang dibangun dalam rangka Olimpade China 2008. Untuk masuk ke area ini cukup ketat, barang-barang yang kita bawa harus melalui x-ray terlebih dahulu dan jika terdapat benda tajam atau barang-barang yang berbahaya akan disita.


Bird Nest

Water Cube
Menikmati senja
Toilet umum
Foto-foto di atas merupakan beberapa destinasi yang saya kunjungi di hari pertama. Sepanjang perjalanan dari bandara ke tempat wisata, kami selalu bertemu dengan traffic jam. Maklum, dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, menjadikan China sebagai kota yang sangat padat sehingga kemacetan dapat terjadi dimana-mana. Selain kemacetan yang terjadi di beberapa sudut kota, kota China juga sangat welcome kepada turis-turis asing. Banyak tempat perbelanjaan yang penjualnya fasih berbahasa inggris ataupun berbahasa Indonesia. Untuk penjelasan khasiat atau kegunaan di toko obat pun, pamflet yang dibagikan kepada pengunjung disediakan berbagai macam versi bahasa, ada versi Indonesia, versi Inggris, dan versi yang lainnya. Karena China terkenal dengan ramuan obat tradisionalnya, pemerintah mewajibkan seluruh travel agent memasukkan Toko Obat sebagai salah satu destinasi wisata wajib yang harus dikunjungi. Penjualan obat tradisional juga menjadi salah-satu aset yang dikelola negara.

Berbicara soal makanan, selama travelling kami selalu disediakan masakan ayam, daging sapi, daging kambing, dan ikan. Travel guide kami paham bahwa kami semua muslim dan tidak diperbolehkan makan daging babi. Sebagai turis kita harus cerewet terhadap makanan yang dipesan, karena orang China tidak akan terlalu peduli dengan jenis makanan yang harus dan tidak boleh kita makan, sehingga kita sendirilah yang harus hati-hati. Meskipun lauk yang disajikan adalah masakan selain babi, namun tetap saja lidah saya tidak cocok dengan masakan disana. Selain itu, bau menusuk setiap memasuki ruang makan selalu membuat saya mual dan tidak berselera makan. Setiap jam makan saya paksakan selalu makan agar badan sehat dan kuat menjalani aktivitas selanjutnya. Jadi tips dari saya kalau ke luar negeri selalu bawa abon, rendang kering, atau pop mie jadi kita tidak kesulitan makan jika tidak cocok dengan makanannya.

Mungkin itu dulu saja yang bisa saya ceritakan. Happy weekend and thanks for visit my blog :) Daaaah :p

*photo credit : Dokumentasi pribadi
Continue reading Go abroad, CHINA!