Showing posts with label Job. Show all posts
Showing posts with label Job. Show all posts

Tuesday, May 15, 2018

,

Setelah resign dari kantor

Kalau ditanya sekarang bagaimana perasaan setelah resign, mungkin saya bisa bilang campur aduk tapi lebih banyak bahagianya. Setelah saya resign di Desember 2017, kegiatan saya sebagian besar diisi oleh bisnis Bajuyuli dan mengasuh anak. Saya mulai kenalan lebih dekat dengan Bajuyuli dan mulai masuk ke arah teknis operasional Bajuyuli. Dipa pun semakin lengket dengan saya. Saat saya resign Dipa berusia 8 bulan dengan fase baru mengenal orang tua dan sekitar. Dipa pun saya ajak kemanapun saya pergi. Begini ternyata rasanya full time mengasuh anak, jauh lebih cape dibanding nyambi dengan bekerja kantoran. Tapi melihat tahapan tumbuh kembang anak dari hari ke hari membuat rasa cape pun tidak terasa.

Maret 2018 saya merasa ada yang aneh dengan diri saya, karena saya belum saja menstruasi. Setelah mencoba test pack, qadarullah ternyata saya hamil. Saya sempat panik dan takut karena Dipa baru berusia 11 bulan. Nangis-nangis lebay gak jelas selama 1-2 hari karena panik. Tapi setelah itu alhamdulillah hati saya kembali tenang, saya harus lebih banyak bersyukur karena ternyata Allah percaya untuk memberi kami amanah lagi. Di dunia ini saya yakin gak ada yang namanya kebetulan, semua yang terjadi pasti sesuai dengan kehendak-Nya. Begitu pula dengan hal yang saya alami dengan kehamilan anak kedua ini.

Seperti dua sisi mata koin, kalau ada senang pasti ada sedih juga dong ya. Sedih yang saya rasakan setelah resign ini saat melihat teman-teman di social media yang bisa bepergian dari kota satu ke kota lain saat dinas luar kantor. Kangen rasanya mengalami hal itu. Dulu waktu di Bandara Soetta hampir tiga bulan sekali saya mendapatkan dinas luar. Melihat teman-teman yang posting ini itu tentang bandara ngebuat saya kengeeen kerja di bandara dengan lika-likunya. Kadang saya juga merasa kangen menjadi seorang profesional dan menjadi seorang engineer dengan segala rutinitasnya. 

Setelah saya pikir-pikir ternyata yang saya kangen-kan dari pekerjaan kantor adalah kesempatan untuk mengembangkan diri. Namun pengembangan diri bisa saya dapatkan dimana saja, jika sudah tidak bekerja saya harus lebih aktif lagi melihat peluang-peluang yang ada untuk mengembangkan diri. Hal yang paling menenangkan saya ketika sedikit keresahan melanda adalah berpikir kembali alasan saya kenapa harus resign. Mempelajari lagi tentang fitrah seorang perempuan dan seorang ibu untuk berada di rumah. Alhamdulillah setelah belajar dan bertafakur hati pun kembali tenang dan senang.

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829).




Continue reading Setelah resign dari kantor

Monday, April 30, 2018

, , , ,

RESIGN DARI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Bismillahirahmanirrahim..

Alhamdulillah. Saat saya menulis blog ini berarti saya sudah resmi resign dari PT Angkasa Pura II (Persero) selama lebih dari 5 bulan. Saya pribadi awalnya juga tidak percaya kalau saya akhirnya resign dari kantor secepat ini. Setelah 5 (lima) tahun berkerja di AP2 akhirnya saya memutuskan untuk resign dari wanita karir dan memilih untuk fokus menjadi ibu sambil menjalankan bisnis bersama dengan suami saya. Dari sebelum menikah, suami saya memang menginginkan saya tidak menjadi wanita karir selamanya sampai pensiun. Saya pun mengiyakan, karena dalam bayangan saya mungkin saya akan resign ketika usia saya 35an, ketika saya sudah jenuh dengan segala rutinitas di kantor. Tapi Allah lah yang Maha membolak-balikan hati.

Kali ini saya mau bercerita pengalaman pengambilan keputusan untuk resign.

Dimulai dari lahirnya buah hati kami pada bulan April 2017.
Saat itu, saya mendapatkan jatah cuti melahirkan selama tiga bulan. Sebagai seorang ibu baru dan  melahirkan prematur jauh sebelum waktunya membuat saya mengalami baby blues mungkin sampai postpartum depression karena saya mengalami kegelisahan tak menentu sampai berbulan-bulan setelah melahirkan. Pada saat itu juga saya mengalami drama tentang ASI yang membuat saya cukup stress sehingga saya mengemukakan ke suami kalau saya ingin resign saja sehingga bisa fokus menyusui dan mengurus bayi. Entah saya sudah berpikir dengan jernih atau tidak, tapi suami saya nampaknya menanggapi secara serius.

Setelah masuk kerja
Bulan Agustus 2017 saya kembali masuk bekerja. Saat bekerja mental saya menjadi lebih baik. Masalah ASI pun sudah mulai teratasi. Saya juga mendapatkan kemudahan jika ingin izin pumping ASI untuk bayi. Saat itu keinginan saya untuk resign sudah sangat memudar. Namun berkebalikan dengan saya, ternyata suami saya sangat menginginkan saya untuk resign karena kasian jika bayi dititipkan terus menerus. Selain itu bisnis yang dijalankan suami saya pun alhamdulillah semakin berkembang, sehingga suami saya membutuhkan sparing partner/thinker untuk menjalankan bisnis tersebut.

Pada akhirnya suami saya meminta saya untuk membuat proposal resign untuk diri saya sendiri. Proposal resign ini kurang lebih berisi alasan kenapa saya harus resign, timeline kapan mau meminta izin ke keluarga dan kantor jika ingin resign, timeline apa saja yang akan saya lakukan setelah resign (mencakup pengembangan diri, pengasuhan anak, peningkatan ibadah, bisnis, dll). Sambil membuat proposal resign ini akhirnya saya memutuskan untuk meminta pendapat dari orang tua, keluarga, teman kantor, dan atasan kantor saya jika saya mengambil keputusan untuk resign. Alhamdulillah ternyata reaksi keluarga dan lingkungan kantor mendukung jika saya resign dengan alasan keluarga dan bisnis. Justru ibu saya yang tidak mendukung jika saya resign dari AP2. Tetapi setelah beberapa kali persuasi, qadarullah akhirnya ibu saya meridhoi jika saya resign. Saya dan suami sepakat bahwa sebelum saya resign saya harus mendapatkan ridho dari kedua orang tua terlebih dahulu agar jalan kedepannya lebih lancar.

Ketika proposal dan restu sudah didapatkan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim akhirnya saya mengajukan surat permohonan pengunduran diri atas permintaan sendiri dari PT Angkasa Pura II (Persero) pada bulan November 2017. Sesuai dengan SK Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2017, surat pengunduran diri harus diajukan sebulan (one month notice) sebelum SK Pensiun diterbitkan. Dan Alhamdulillah satu bulan kemudian, bulan Desember 2017, SK Pensiun saya terbit dan saya resmi mengundurkan diri dari PT Angkasa Pura II (Persero).

Rasa sedih dan haru membuncah disaat hari terakhir saya bekerja. Tangis pun tidak bisa saya sembunyikan. Perusahaan ini telah memberikan banyak pengalaman dan kenangan di hati saya. Terbang dari kota ke kota, bahkan sampai ke luar negeri. Pengalaman tentang proyek, teknik sipil, atau ilmu bandar udara. Pengalaman bertemu orang-orang hebat. Pengalaman bertemu teman-teman yang menyenangkan ataupun yang menyebalkan. Ah semua pasti ada sisi positif dan negatifnya. Namun satu hal yang saya ingin sampaikan, Terima Kasih Angkasa Pura II. Terima kasih atas lima tahun yang telah saya jalani selama bekerja di Angkasa Pura II. Pengalaman ini, kesempatan ini akan selalu jadi cerita manis dan menjadi bagian dari hidup saya yang tidak akan saya lupakan. Terima kasih untuk segalanya, terima kasih,  jayalah selalu Angkasa Pura II :)


Continue reading RESIGN DARI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Sunday, January 1, 2017

Project Management Unit Pengembangan Bandara

PMU (Project Management Unit) Pengembangan Bandara adalah salah satu unit adhoc yang tupoksi utamanya adalah controlling seluruh proyek pengembangan bandara kantor cabang. Controlling disini dalam berbagai aspek yaitu segi biaya, waktu, mutu dan manajemen proyek itu sendiri. Di unit inilah pertama kali saya ditempatkan sebagai karyawan perusahaan. Di unit ini juga banyak sekali pengalaman yang saya dapat, dari segi ilmu teknis, team work, pertemanan, intrik, liburan, dan jalan-jalan tentunya. hehe

Awal-awal masuk di unit ini jujur saya merasa stress dan ingin resign saja. Dulu saya masuk di bulan Desember 2012, dengan idealisme yg tinggi sebagai fresh graduate saya kira saya akan langsung dihadapi dengan berbagai macam kesibukan proyek. Tapi ternyata kerjaan saya dalam beberapa bulan awal hanya dokumentasi arsip saja atau kerjaan perintilan yang menurut saya kurang penting. Namun setelah Rencana Kerja Anggaran Perusahaan disetujui oleh Kementrian BUMN di awal tahun 2013, akhirnya saya baru dikasih kepercayaan utk menghandle sebuah proyek.

Di unit ini saya belajar menjelajahi dunia kerja dan saya juga diberi kesempatan untuk melihat langsung dan belajar proyek pengembangan bandara di berbagai kota, Makan-makan dan jalan-jalan juga menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari unit ini. Rekan-rekan satu unit dan lingkungan kantor juga menurut saya sangat baik. Rekan-rekan di PMU selalu langsung ke mesjid ketika adzan sholat dan saling mengingatkan ketika waktunya sholat. Dan pada akhirnya rasa ingin resign juga perlahan demi perlahan memudar karena sudah merasa nyaman dengan segala aktivitas di PMU PB. Hehehe.

Awal Tahun 2016 desas desus itu muncul. Unit PMU akan dibubarkan karena satu dan lain hal. Suasana kerja di unit saya juga mulai tidak kondusif. Di pertengahan tahun SK mutasi managerial terbit hingga kami staf-staf yang tersisa bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya. Juli-Agustus SK pembubaran unit saya secara resmi sudah keluar, disusul dengan SK mutasi staf-staf yang tersisa. Jujur saya merasa sangat sedih karena pembubaran unit saya ini saya rasa sangat dipaksakan dan mendadak. Namun di sisi lain saya merasa bersyukur karena pembubaran ini membuka jalan saya untuk bisa mutasi kerja ke Bandung dan tinggal satu atap bersama suami.

Hmm. Pasti selalu ada hal baik dan hal buruk yang saya alami selama berproses di unit ini kurang lebih 4 thn. Namun apapun itu, saya yakin proses ini telah membentuk saya menjadi seorang pribadi yang lebih baik. Dan saya akan selalu bangga bisa menjadi salah satu bagian di Unit PMU PB ini. Terima kasih PMU PB, semoga semakin berkah untuk kita semua. Amiiiin :)

PMU PB Goes to Singapore

Kunjungan ke Bandara Sepinggan Balikpapan

Perpisahan Pak Agus Wialdi

Gathering ke Tanjung Lesung, pantaaaaai

Design and Build Bandara Husein Sastranegara

Mejeng di depan gedung sate Bandung

Rafting di Sukabumi, Seru!

F4 dan Shancai muslimah
Gathering perpisahan di Bali


Check this out >> Video yang dibuat oleh mas Adit :"


Hai semuanya, ku rindu :")
Continue reading Project Management Unit Pengembangan Bandara

Sunday, September 21, 2014

, , , , , , , ,

Pengalaman Pertama di Balikpapan

#Lagi-lagilatepost

Balikpapan! Kota kedua di pulau Kalimantan yang saya kunjungi. Tujuan ke Balikpapan kali ini dalam rangka tinjauan proyek pembangunan Bandara Sepinggan. Bandara sepinggan ini merupakan bandara pertama di Indonesia yang memakai konsep boutique mall, yaitu perpaduan antara mall dan bandara. Sewaktu juli 2014 kemarin saya berkunjung kesana, tenant-tenant belum terisi semua namun semua itu sedang dalam proses perkembangan. Bandara Sepinggan ini juga memakai konsep eco airport, yaitu  dengan pengaturan lighting di area terminal dan pemanfaatan sinar matahari. Juga konsep silent airport dan green airport dengan adanya mini taman botani di dalam terminal. Waktu pelaksanaan pembangunan bandara baru ini juga termasuk cepat dan sesuai target. Paket pekerjaan pembangunan terminal baru, flyover, bangunan parkir, dan kawasan bandara ini juga berjalan dengan koordinasi dan integrasi yang baik.

In front of check in area
Area Kedatangan
Air side yang menghadap langsung ke laut
Bagage Claim Area
Under Sepinggan's Fly over
Sambil menyelam minum air. Saat di Balikpapan juga saya menyempatkan untuk berkeliling kota Balikpapan. Balikpapan merupakan kota yang bersih rapih tertib dan juga biaya hidupnya lebih tinggi dibanding kota-kota lainnya di Kalimantan. Hal ini disebabkan oleh pendapatan per kapita daerahnya yang tinggi, karena banyaknya perusahaan minyak dan gas yang membuka kantor di Balikpapan.

Kota Balikpapan, Kota Peraih Penghargaan Adipura
Selama di Balikpapan kami menginap di Hotel Aston Balikpapan. Selain letaknya yang strategis di tengah kota di Jalan Soedirman, view yang didapatkan saat menginap di hotel ini juga sangatlah menarik karena langsung menghadap ke pantai.

View langsung ke laut dari kolam renang Hotel Aston 
Hotel Grand Aston Balikpapan
Tak jauh dari hotel tempat kami menginap kita bisa menemukan tempat wisata pantai. Pantai Kemala namanya. Cukup naik angkot satu kali selama 10 menit kita bisa langsung bermain di pantai ini.

Pantai Kemala Balikpapan
Jump!

Pantai ini memiliki pasir yang putih dan halus. Di pantai ini juga kita bisa melihat dengan jelas kapal-kapal minyak yang akan menuju rig.

Wisata Kuliner

Tak lengkap jalan-jalan jika tidak wisata kuliner. Karena Balikpapan ini merupapan kota pesisir, kuliner kali ini tidak jauh dari seafood, seafood, dan seafood. hehehehe

Foto bersama bapak-bapak proyek di restoran apa ya lupa hahaha, sorry :p
Nyam. Makan malam di Kepala Ikan Bang Joni. Joss!
Kepala Ikan Bang Joni
Kepitingnya enak banget!
Well, Kerja sudah, jalan-jalan keliling kota sudah, wisata pantai sudah, wisata kuliner sudah. Perjalanan di Balikpapan 3 hari 2 malam ini akhirnya ditutup dengan belanja oleh-oleh kain khas Kalimantan dan juga oleh-oleh amplang dan makanan lainnya buat orang di rumah.
Shopping Time! @Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan ;)

Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi alhamdulillah sudah pernah terjamah. Papua, Nusa Tenggara? Hemm, please somebody take me there. Suatu hari nanti. Aminn

Have a good night everybody :)

*photo credit : Bagus Reza Erlangga, Aditya Janu Saputro, dan dokumentasi pribadi
Continue reading Pengalaman Pertama di Balikpapan

Sunday, May 25, 2014

, ,

Panasnya Kota Pontianak, Kota Khatulistiwa

Alhamdulillah, semenjak bekerja di Angkasa Pura II saya berkesempatan untuk terlibat di beberapa proyek di beberapa daerah, salah satunya adalah di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Bulan Februari 2014 lalu saya dan teman saya terbang ke Pontianak untuk mengecek metode kerja Pekerjaan Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Supadio Pontianak Tahap II. Kunjungan lapangan ke proyek yang pada awalnya direncanakan dalam dua hari ternyata satu hari saja sudah selesai, karena kami berdua sudah membeli tiket untuk keesokan harinya akhirnya satu hari yang tersisa kami gunakan untuk berkeliling Kota Pontianak. Berikut ini tempat-tempat yang kami kunjungi selama di Pontianak. Stay tune :)

1. Gardenia Resort and Spa
Gardenia Resort and Spa ini adalah tempat dimana kami menginap. Terletak di Jalan Ahmad Yani II dan lokasinya sangat strategis, 10-15 menit dari Bandara Supadio Pontianak. Tempatnya unik dan baguuus banget. Tempat ini semacam pemondokan kayu yang terdiri dari banyak tipe kamar, ada Premiere Room atau Family Suite. Rate untuk Premier Room sekitar 500K per malam.
View menuju kamar menginap
Family Suite Room Type
Tipe kamar yang paling gede


2. Taman Alun Kapuas
Taman Alun Kapuas adalah salah satu tempat rekreasi yang terletak di depan Kantor Walikota Pontianak. Tempat ini merupakan salah satu tempat berkumpul warga Pontianak, di tempat ini terdapat layar lebar yang setiap malam diputar tayangan National Geographic. Di tempat ini juga berkumpul macam-macam penjual dan wisata kuliner.

3. Naik Perahu Menyusuri Sungai Kapuas
Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Pulau Kalimantan dan menjadi sungai terpanjang di Indonesia. Taman Alun Kapuas merupakan salah satu meeting point jika kita ingin menaiki perahu untuk menyusuri Sungai Kapuas. Tipe perahu yang bisa dinaiki juga bermacam-macam, tergantung dari budget dan layanan apa saja yang diinginkan.

Di atas kapal
View dari kapal
Jembatan Kapuas

4. Tugu Khatulistiwa
Berdasarkan letak geografis, Kota Pontianak terletak di garis equator yaitu garis membelah bumi menjadi dua bagian. Untuk menandai garis lintang nol derajat tersebut maka didirikanlah Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument. Agar dapat melihat Tugu Khatulistiwa kami harus masuk terlebih dahulu ke dalam Museum Tugu Khatulistiwa. Di dalam museum terdapat beberapa pengetahuan tentang astronomi bumi dan sejarah dari Tugu Khatulistiwa itu sendiri. Untuk masuk museum tidak dikenakan biaya tiket masuk loh, free :)

Oya, ada lagi hal yang menarik dari Tugu Khatulistiwa ini. Pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September akan ada peristiwa Kulminasi Matahari. Kulminasi matahari adalah suatu peristiwa dimana matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat ini, bayangan tugu dan benda-benda di sekitar tugu akan menghilang bayangannya selama beberapa saat. Sayang saya belum bisa membuktikannya karena waktunya yang tidak pas hehe.

Tugu Khatulistiwa

5. Makam Batu Layang
Makam Batu Layang merupakan kompleks makam Kerajaan Kesultanan Pontianak, dimulai dari makam raja pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri, sampai raja yang terakhir dan juga makam keluarga kerajaan. Makam Batu Layang terletak tidak jauh dari Tugu Pontianak. Aura di dalam tempat ini kurang begitu menyenangkan buat saya, selain itu di kompleks pemakaman ini banyak warga yang meminta sumbangan sukarela sehingga membuat saya kurang begitu suka berlama-lama di tempat ini.

Makam Batu Layang

Batu Layang (?)


6. Istana Kesultanan Kadriah
Istana Kesultanan Kadriah yang konon didirikan pada tahun 1770an merupakan pusat Pemerintahan Pontianak pada masa lalu. Saat ini, Istana Kesultanan Kadriah menjadi salah satu cagar budaya Kota Pontianak. Di dalam istana ini kita bisa melihat sejarah kesultanan kadriah beserta beberapa benda pusaka yang digunakan pada masa itu.
Sama halnya dengan Tugu Pontianak, Istana Kesultanan Kadriah juga tidak membebankan tiket masuk untuk setiap pengunjung. Oiya hanya ingin mengingatkan, menurut cerita dari beberapa sumber, daerah di belakang istana kesultanan ini cukup rawan kejahatan. Jadi untuk para pengunjung diharap lebih hati-hati lagi jika ingin berkunjung ke tempat ini apalagi pada malam hari.

Tampak depan istana kesultanan kadriah
Situasi di dalam istana kesultanan

7. Mesjid Jami Pontianak
Konon menurut cerita yang saya baca, lokasi dimana Mesjid Jami Pontianak ini dibangun  merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak. Pada tahun 1770an rombongan Syarif Abdurrahman berlayar mengarungi Sungai Kapuas, saat mengarungi sungai tersebut rombongan menemui dua persimpangan hingga rombongan menembakan meriam ke salah satu daratan. Posisi dimana meriam itu jatuh, lokasi Mesjid Jami Pontianak, diyakini sebagai lokasi pemukiman pertama dan menjadi awal dari Kerajaan Kadriah Pontianak. Cmiiw.

Mungkin sekian dulu saja cerita yang bisa saya bagikan. Semoga dikasih kesempatan untuk mengunjungi Kota Pontianak lagi dan semoga dapat kesempatan untuk main ke pantainya. Amiiin.

Wilujeng wengi sadayana :D

*Photo credit: Bagus Reza Erlangga


Continue reading Panasnya Kota Pontianak, Kota Khatulistiwa