Tuesday, June 23, 2015

, , , , , , , , , , , , , , ,

50 Hari di Jawa Timur

Assalamualaikum...

Alhamdulillah, tahun ini lagi-lagi saya diberi kesempatan untuk mengunjungi kota baru, mendapatkan pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang baru. Kali ini kota yang saya kunjungi adalah Surabaya, Jawa Timur. Bulan Maret-April lalu saya menjalani diklat di Surabaya selama lima minggu. Selama lima minggu ini selain menjalani tugas diklat, saya juga dapat kesempatan untuk jalan-jalan di kota Surabaya dan sekitar Jawa Timur. Kota-kota yang saya kunjungi di Jawa Timur antara lain Surabaya, Malang, Probolinggo, Batu, Gresik, Pasuruan dan Sidoarjo. Kalau untuk tempat wisata yang saya kunjungi banyaaaaak sekali. Hehehe. Work hard, play (more) hard :)
Berikut tempat wisata yang saya kunjungi selama di Jawa Timur :D

1. Bromo
Ini adalah kali pertama saya jalan-jalan ke Bromo. Saya dan rombongan sampai di lokasi meeting point (Pom Bensin) sekitar pukul 1 pagi. Pukul 2 pagi kami dijemput oleh jeep lalu mulai perjalanan ke Pananjakan 1 kurang lebih 1 jam perjalanan. Pananjakan 1 adalah salah satu spot dimana kita bisa melihat sunrise. Dari Pananjakan 1 ini juga kita bisa melihat kelap-kelip lampu senter para pendaki yang sedang mendaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Melihat kelap-kelip senter para pendaki itu saya hanya bisa memandangnya dari jauh sambil berdoa suatu hari nanti semoga saya kesampaian untuk naik gunung :)

Setelah melihat indahnya sunrise  di Pananjakan 1, kami melanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo. Untuk mencapai lokasi kawah Gunung Bromo, kami harus tracking kurang lebih setengah jam. Bagi yang tidak kuat tracking, disediakan jasa angkuran kuda dengan tarif 100rb sampai tangga terdekat menuju kawah. Perjalanan saat tracking menurut saya kurang nyaman karena, jalur yang dilalui hanya ada satu jalur. Baik kuda maupun pengunjung melalui jalur yang sama, sehingga kotoran kuda dapat kita temukan dengan mudah diantara tumpukan pasir. Saran saya sebaiknya disedikan dua jalur yang berbeda untuk pengunjung yang berjalan kaki, maupun jalur pengunjung yang menaiki kuda. Sehingga pejalan kaki akan merasa nyaman untuk tracking dan terhindar dari kotoran kuda maupun bau dari kotoran kuda itu sendiri. Oia, di kaki Gunung Bromo terdapat pura, yang digunakan sebagai tempat peribadatan masyarakat Hindu Tengger.

Pura di kaki Gunung Bromo :)
Di atas kawah Gunung Bromo
Me and my adventure team 

Setalah tracking ke Kawah Bromo, tujuan selanjutnya adalah Bukit Teletubis dan Pasir Berbisik. Dinamakan Bukit Teletubis karena pemandangannya yang seperti bukit-bukit di film Teletubis. Di Bukit Teletubis ini kami tidak terlalu lama singgah, hanya turun dan berfoto saja. Kami lebih banyak menghabiskan waktu di Pasir Berbisik karena hamparan pasirnya yang sangat luas dan banyak spot yang bisa digunakan untuk foto-foto.




Total biaya yang dikeluarkan setiap orang untuk wisata Bromo ini sebesar 300rb. Biaya yang dikeluarkan sudah termasuk sewa mobil elf dari Surabaya- Bromo (PP), sewa jeep, tiket masuk Bromo, dan makan siang.

2. Kota Batu
Di Kota Batu ini saya mengunjungi dua destinasi wisata, yaitu Jawa Timur Park 2 dan Batu Night Sepectacular (BNS). Kedua destinasi itu menurut saya keren dan seruuuu. Harga tiket terusan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa adalah 115rb. Cukup mahal memang, namun setelah saya masuk ke dalamnya harga yang dibayar sangatlah worthed. Di Batu Secret Zoo ini kita bisa melihat binatang-binatang aneh dari luar negeri yang jarang kita jumpai di kebun binatang lainnya. Area nya juga sangat luas dan sangat teratur karena alur pengunjung dibuat satu jalur sehingga meminimalkan terjadi tumpukan pengunjung di spot tertentu. Waktu tempuh yang kita butuhkan untuk dapat mengunjungi semua area di Batu Secret Zoo ini sekitar 3 jam, luas banget kan? :) Oia, selain binatang-binatangnya yang menarik, di Jatim Park 2 ini juga disediakan berbagai macam standing board yang sangat menarik dan edukatif. Jadi menurut saya Jatim Park 2 ini salah satu tempat wisata yang cocok untuk anak-anak dan keluarga. Semoga suatu hari nanti kalau saya sudah menikah dan punya anak-anak, saya bisa kesana lagi :D
Standing board yang edukatif
Nah sekarang bicara Batu Night Spectacular. Di BNS kita bisa menikmati berbagai wahana dan juga menikmati taman lampion. Harga tiket masuk BNS adalah 30ribu rupiah dan jika kita ingin masuk ke dalam taman lampion kita harus membayar tiket masuk lagi sebesar 15rb.






3. Malang
Tempat yang saya kunjungi di Malang adalah Bandara Abdurahman Saleh, makan bakso, dan beli oleh-oleh strudel khas Malang. Enaaak :p

4. Surabaya dan sekitarnya
a. Zangrandi Ice Cream
Es krim nya enak namun harganya cukup mahal. Mungkin mahal karena cita rasa nya terjaga dari sejak 1930 kali ya.


b. Taman Bungkul
Tempat nongkrong anak gaul Surabaya hehehe


c. Museum Kapal Selam
Pengalaman yang menarik untuk melihat isi di dalam kapal selam yang dipakai pejuang-pejuang kita untuk berjuang. Merdekaaaa!!!

d. Tugu Pahlawan

e. Rawon Setan
Makanan khas Surabaya, rawon! Tapi menurut saya tempat ini kurang recommended. Harga seporsi rawon sangat mahal, 30rb. Terkenal karena banyak artis yang makan di tempat itu kali ya.


f. Mesjid Laksamana Cheng Ho
Mesjid yang dibangun untuk menghargai jasa Laksamana Cheng Ho, seorang muslim Cina yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan agama islam di Indonesia dan Melayu

g. Mesjid Al Akbar Surabaya
Mesjidnya gede banget dan ada eskalator juga di dalam mesjidnya. Kekurangan dari mesjid ini adalah lokasinya yang di pinggir kota dan akses kendaraan umum untuk menuju kesana cukup sulit.


h. Pasar Malam Cap Toenjoengan
Rame dan seruuu. Kulineran Surabya ada disini dan enak-enak dengan harga yang cukup bersahabat.


i. Jembatan Suramadu
Jembatan yang menghubungkan Surabaya Madura adalah terpanjang saat ini di Indonesia. Dengan tipe jembatan Cable Stayed, jembatan 5 km ini dibagi menjadi 3 bagian, approach bridge, main bridge, dan jalan layang itu sendiri. Approach bridge dibangun oleh kontraktor lokal dengan dana APBD sedangkan untuk main bridge dibangun oleh konsorsium Cina. Ada yang menjadi pertanyaan saya ketika melewati jembatan ini, investmen 4T utk pembangunan jembatan ini belum menghasilkan dampak yg signifikan. Ketika sampai Madura, masih banyak sekali lahan  kosong. Pembangunan industri juga belum berjalan padahal tahun ini sudah tahun ke 6  semenjak peresmian jembatan. Mungkin 10 tahun ke depan baru terasa dampaknya. We'll see.




j. Bebek Sinjay Madura
Menikmati kuliner khas Madura yang sangat terkenal itu. Bebeknya empuk, sambal mangganya segar dan pedas. Harganya juga cukup murah sekitar 25ribu untuk satu paket bebek sinjay, nasi dan teh botol.



*photo credit : Bagus Reza Erlangga, Hendri Aka sanjaya, dan dokumentasi pribadi
Continue reading 50 Hari di Jawa Timur

Thursday, May 7, 2015

, , , , , , , , , , , , ,

Go abroad, CHINA!

Akhir Maret lalu saya dikasih kesempatan oleh kantor untuk factory visit ke kota Dalian, China. Ini adalah kesempatan pertama saya untuk pergi ke luar negeri and you can expect what I feel. I'm sooo excited. Dimulai dengan persiapan apa saja yang akan dilakukan disana, barang apa saja yang akan dibawa, juga mengetahui kondisi cuaca disana.

Di China ini saya akan mengunjung tiga kota, Beijing, Dalian, dan Guangzhou. Kondisi Cuaca pada sat itu adalah awal musim semi, jadi masih terasa sangat dingin di pagi dan malam hari. Yuk, dimulai cerita perjalanannya :)

Perjalanan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Dari bandara ini, saya dan ketiga partner factory visit saya naik pesawat Garuda menuju kota Beijing.  Sesampainya di Beijing, kami dijemput oleh guide yang telah disiapkan sebelumnya. Guide kami bernama Lili. Seorang wanita lincah yang pandai berbahasa Indonesia. Lili bercerita bahwa ia belajar Bahasa Indonesia di Universitas Peking selama 9 bulan. Saking tingginya minat wisatawan Indonesia untuk mengunjungi China, sehingga beberapa travel agent menyekolahkan pegawainya agar bisa berbahasa Indonesia. Dan sepanjang perjalanan saya di China, saya dapat dengan mudah bertemu wisatawan dari Indonesia, dan juga bertemu guide lain yang pandai berbahasa Indonesia.

Hari pertama kami mengunjungi beberapa destinasi wisata, antara lain Summer Palace, The Great Wall, Bird Nest Stadium, Water cube, dan beberapa toko obat. Hahaha. Enjoy!

1. Summer Palace
Summer Palace adalah istana kekaisaran termegah dan termewah di jamannya. Suasananya sangat sejuk karena ada danau di tengah-tengah istananya.





2. The Great Wall
Tembok China ini merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia. Seperti mimpi, alhamdulillah bisa melihat langsung dan merasakan berada di tembok Cina. Melihat betapa megahnya tembok China berdiri untuk menghadang serangan penduduk Mongol sambil membayangkan perjuangan rakyat China untuk membagun tembok sepanjang itu dengan alat-alat seadanya. Amazing! 
Udara di tembok China ini cukup lebih dingin karena berada di daerah pegunungan. Di sepanjang tembok China ini terdapat beberapa pos penjagaan untuk menjaga komunikasi antar pasukan terhadap bahaya yang mengintai. Untuk mencapai pos penjaga ini kita harus menaiki tangga yang berliku. Tinggi dan slope tangga juga berbeda-beda jadi kita harus persiapkan fisik yang kuat agar bisa mencapai pos penjaga yang satu dan yang seterusnya. 







3. Bird Nest Stadium dan Water Cube
Bird nest stadium dan water cube adalah stadium yang dibangun dalam rangka Olimpade China 2008. Untuk masuk ke area ini cukup ketat, barang-barang yang kita bawa harus melalui x-ray terlebih dahulu dan jika terdapat benda tajam atau barang-barang yang berbahaya akan disita.


Bird Nest

Water Cube
Menikmati senja
Toilet umum
Foto-foto di atas merupakan beberapa destinasi yang saya kunjungi di hari pertama. Sepanjang perjalanan dari bandara ke tempat wisata, kami selalu bertemu dengan traffic jam. Maklum, dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, menjadikan China sebagai kota yang sangat padat sehingga kemacetan dapat terjadi dimana-mana. Selain kemacetan yang terjadi di beberapa sudut kota, kota China juga sangat welcome kepada turis-turis asing. Banyak tempat perbelanjaan yang penjualnya fasih berbahasa inggris ataupun berbahasa Indonesia. Untuk penjelasan khasiat atau kegunaan di toko obat pun, pamflet yang dibagikan kepada pengunjung disediakan berbagai macam versi bahasa, ada versi Indonesia, versi Inggris, dan versi yang lainnya. Karena China terkenal dengan ramuan obat tradisionalnya, pemerintah mewajibkan seluruh travel agent memasukkan Toko Obat sebagai salah satu destinasi wisata wajib yang harus dikunjungi. Penjualan obat tradisional juga menjadi salah-satu aset yang dikelola negara.

Berbicara soal makanan, selama travelling kami selalu disediakan masakan ayam, daging sapi, daging kambing, dan ikan. Travel guide kami paham bahwa kami semua muslim dan tidak diperbolehkan makan daging babi. Sebagai turis kita harus cerewet terhadap makanan yang dipesan, karena orang China tidak akan terlalu peduli dengan jenis makanan yang harus dan tidak boleh kita makan, sehingga kita sendirilah yang harus hati-hati. Meskipun lauk yang disajikan adalah masakan selain babi, namun tetap saja lidah saya tidak cocok dengan masakan disana. Selain itu, bau menusuk setiap memasuki ruang makan selalu membuat saya mual dan tidak berselera makan. Setiap jam makan saya paksakan selalu makan agar badan sehat dan kuat menjalani aktivitas selanjutnya. Jadi tips dari saya kalau ke luar negeri selalu bawa abon, rendang kering, atau pop mie jadi kita tidak kesulitan makan jika tidak cocok dengan makanannya.

Mungkin itu dulu saja yang bisa saya ceritakan. Happy weekend and thanks for visit my blog :) Daaaah :p

*photo credit : Dokumentasi pribadi
Continue reading Go abroad, CHINA!

Monday, March 16, 2015

Menjadi Pengendara yang Bijak

Bisa mengendarai kendaraan sendiri, baik motor maupn mobil, merupakan keinginan saya dari sejak kecil. Sejak kecil saya dilatih oleh bapa agar bisa mengendarai dua kendaraan tersebut agar saya mandiri, agar saya bisa pergi kemanapun tanpa merepotkan orang lain, dan alhamdulillah izin untuk mengendarai kendaraan motor dan mobil sudah saya kantongi dari sejak kuliah.

Tahun ini saya memutuskan untuk mengendarai motor dari kosan ke kantor begitu pula sebaliknya, Hal ini saya lakukan demi mengefektifkan waktu dan menghemat pengeluaran bulanan. Namun, mengendarai motor disini ternyata lebih berat dibanding di Bandung. Lebih berat disini adalah lebih berat saat menghadapi pengendara lainnya. Sebenarnya jalan di bandara Soekarno Hatta ini termasuk sangat lebar, Jalan utamanya terdiri dari dua jalur, setiap jalur terdiri dari tiga lajur untuk mobil dan satu lajur untuk motor. Memang sangat lebar untuk ukuran jalan di dalam bandara. Namun etika pengendara disini yang harus disoroti. Banyak mobil yang memakai lajur motor ketika macet, sehingga pengendara motor harus berjalan lambat di belakang mobil yang melanggar peraturan tersebut. Hal ini yang sangat saya kesalkan, Apakah pengendara mobil yang melanggar tersebut tidak menghargai pengendara lainnya? Apa mereka tidak bisa patuh dengan jalur yang telah mereka punya, toh kendaraan lainnya juga berjalan dengan antri di jalurnya, Apa kepentingan pengendara sehingga harus melanggar peraturan?

Ah! Marilah menjadi pengendara yang bijak. Pengendara yang taat peraturan, Demi kebaikan kita semua.
Continue reading Menjadi Pengendara yang Bijak

Saturday, February 14, 2015

,

Menjadi manusia yang lebih baik

Time flies. Juli 2015 ini tak terasa genap tiga tahun setelah kelulusan saya menjadi seorang Sarjana Teknik. Tiga tahun saya rasa bukan waktu yang singkat. Dulu setelah tiga tahun mengenyam pendidikan di SMP kita akan naik tingkat menjadi siswa SMA. Setelah tiga tahun mengeyam pendidikan di SMA kita kan naik tingkat menjadi Mahasiswa. Lalu setelah hampir tiga tahun mengenyam titel sarjana kita akan naik tingkat menjadi apa? Sebenarnya saya tidak akan membahas saya telah naik tingkat menjadi apa. Namun yang akan saya bahas adalah apa saja yang telah saya dapatkan hampir tiga tahun ini? Apa saya menjadi manusia yang lebih baik dari tiga tahun yang lalu? Jujur saya rasa tidak pantas jika saya menilai diri saya lebih baik atau tidak, tapi yang saya rasakan banyak perubahan yang saya alami selama tiga tahun ini.

Saya rasa banyak perubahan yang saya rasakan pada diri saya. Saya belajar bagaimana menjadi perempuan yang kuat, perempuan yang mandiri, dan menjadi dewasa. Jauh dari keluarga ternyata melatih saya menjadi lebih mandiri, berusaha untuk bisa menyelesaikan permasalahan saya sendiri. Meskipun jika sedang di Bandung saya masih manja dengan keluarga saya, tapi tinggal jauh dari keluarga setidaknya membuat mata saya lebih terbuka. Saya masih ingat pertama kali saya diantarkan ke kosan oleh bapa dan ketika bapa harus kembali lagi ke Bandung, saya menangis. Pasti selalu ada hal pertama dan hal tersebut membuat kita harus selalu bersyukur setiap detiknya. Oia, dan saat merantau ini juga saya belajar memasak! Alhamdulillah.

Saya rasa sikap dan perbuatan saya juga mulai berubah. Saya belajar untuk menyusun keinginan-keinginan saya dan tidak menyerah dalam menggapai keinginan-keinginan. Saya belajar untuk berpikir fokus pada inti masalah dan juga berpikir besar. Saya belajar untuk selalu berkembang setiap harinya. Saya belajar untuk tidak lari dari masalah, tidak panik, atau tidak tersulut emosi. Saya belajar untuk mempunyai tujuan hidup. Saya belajar bagaimana menjadi perempuan yang baik.

Semua lingkungan saya di kantor, di rumah, di kosan, teman-teman, keluarga, dan juga akang yang telah membuat saya menjadi seperti sekarang ini. Naik turunnya apa yang saya alami membuat saya semakin kuat dan harus menjadi lebih baik lagi. Kalau kata lagunya Kelly Clarkson, what doesn’t kill you makes you stronger. Hehe. Kedepannya mungkin akan lebih banyak lika liku kehidupan yang akan dijalani. Harus yakin, harus siap, harus tegar, harus berani, berusaha dan berdoa. Bismillah…



Continue reading Menjadi manusia yang lebih baik

Wednesday, February 4, 2015

, , , , , , ,

Mantai di Tanjung Lesung (2)

Yap, setelah kemarin mereview Blue Fish Hotel Tanjung Lesung disini, sekarang waktunya mereview pantai dan permainan yang ada di Tanjung Lesung. Check this out! *naon :p

1. Tanjung Lesung Beach Club 

Tanjung Lesung Beach Club merupakan lokasi untuk watersport. Untuk masuk ke Beach Club ini sebenarnya dikenakan tarif, tapi karena kami menginap di salah satu resort nya kami tidak dikenakan biaya masuk. Biaya untuk snorkling 70.000-80.000/orang begitu pula dan Banana boat 70.000-80.000/orang. Karena kami datang dengan jumlah yang banyak, untuk snorkling dan banana boat lumayan dapat diskon. Berikut foto-foto kami saat watersport :)

Welcome to Beach Club :D
Keren ga? :p
Banana Boat
Snorkling yippieee
Pemandangan bawah laut
Finding Nemo :D
Full Team " Gathering PMU AP II"
Dan ini foto-foto pantainya...

Welcome!
Jalan menuju ke Dermaga
Dermaga Pantai Tanjung Lesung
Pantai Tanjung Lesung
Hehe narsis
Karang di Tanjung Lesung.
Karateristik pantai di Beach Club ini memiliki banyak karang. Untuk Pasirnya sendiri cukup putih dan bersih. Pantainya tidak terlalu sepi dan juga tidak terlalu ramai sehingga saya dan teman-teman cukup menikmati aktivitas di Beach Club ini.

2. Pantai Bodur
Selain ke Beach Club, kami juga berkunjung ke Pantai Bodur. Sewaktu kami kesana, Pantai Bodur sebenarnya sedang ditutup oleh warga karena ada bentrok warga dengan yang punya resort. Tapi berkat kebaikan penjaga Blue Fish Hotel, yang sekalian jadi pemandu kami disana, akhirnya palang pintu menuju pantai ini bisa dibuka dan kami bisa main disana :D

Bodur Beach Tanjung Lesung
Pantainya Sepiiii
Banyak timbunan karang di sepanjang garis pantai
Mengalir menuju lautan
Haiyaaaaah XD
Our Happiness at Tanjung Lesung
Perempuan Pejuang hahaha

Pantai Bodur ini jauh lebih sepi dibanding Beach Club, mungkin karena ditutup ya. Di Pantai ini juga tidak ada warung-warung yang berjualan. Jadi ketika kami disana, di Pantai Bodur itu hanya ada rombongan kami saja dan kami bisa main-main bebas kemanapun kami suka. hehehehe

Secara keseluruhan, pantai-pantai di Tanjung Lesung biasa saja menurut saya, tapi setidaknya dengan gathering ini bisa menambah akrab kebersamaan kami dan menambah checklist pantai yang telah dikunjungi. Alhamdulillah hehehe. 

Happy travelling people! :)

*Photo credit: Bagus Reza Erlangga & Aditya Janu Saputro




Continue reading Mantai di Tanjung Lesung (2)