Wednesday, March 23, 2016

, , , , , , , , , , , , , , ,

REVIEW VENDOR PERNIKAHAN - GEDUNG BIOFARMA BANDUNG

Gedung Biofarma


Haloooo para capeng,
Intermezzo dulu ya, Alhamdulillah 7 Nov 2015 kemarin saya dan akang sudah resmi jadi suami istri. Hihii. Gedung yang kami pakai untuk resepsi itu Gedung Biofarma Pasteur. Pada awalnya kami berdua ingin resepsi di Gedung Serasan, tapi karena tanggal yang kami ingin itu sudah keisi akhirnya saya dan akang survey gedung yang lain. Hasil survey dapat dilihat di table bawah ya.


Baca dulu: apa itu Biofarma?

Survey Harga Gedung Resepsi (Tahun 2015)
Setelah diskusi yang cukup alot dengan akang dan dengan pertimbangan ini itu akhirnya kami berdua memutuskan untuk booking Gedung Biofarma. Nah buat para blogger dan para capeng ini beberapa pertimbangan kami dalam memilih gedung dan review Gedung Biofarma saat resepsi.

a.      Kapasitas gedung
Kapasitas gedung Biofarma menurut kami cukup dengan jumlah undangan yang kami sebar. Jumlah undangan kami waktu itu 500 undangan. Dengan waktu resepsi siang, kami lihat para tamu undangan datang berangsur-angsur jadi tidak sesak di dalam gedung.

Isi Gedung Biofarma (sumber http://gsgbiofarma.blogspot.co.id)

Tips dalam memilih gedung, sesuaikan kapasitas gedung dengan tamu undangan dan waktu resepsi. Biasanya kalau respsi siang, tamu datang berangsur-angsur, kalau malam tamu datang dalam satu waktu (biasanya sesudah magrib). Oia perlu diperhatikan juga, untuk gedung-gedung yang kapasitasnya besar >1000 pihak catering&photography juga suka menyarankan mengambil paket catering dan foto yang lebih dari standar biar ga terlalu kosong dan hasil foto optimal.

b.     Harga
Untuk harga disesuaikan dengan budget yang sudah direncanakanJangan sampai gengsi mengalahkan budget yang kita punya.

c.      Fasilitas yang didapat
Harga yang ditawarkan Biofarma sudah termasuk dengan fasilitas utama pernikahan (fasilitas dapat dilihat di table). Gedung Biofarma tidak mengenakan biaya tambahan jika kita mengenakan catering tertentu, harga juga sudah termasuk biaya kemanan. Nah ini harus dipastikan bener-bener loh, karena banyak gedung di Bandung yang sudah rekanan dengan catering tertentu dan kalau kita ga pakai catering rekanan, dikenanakan biaya kebersihan tambahan. Biaya kebersihan gedung Biofarma dibebankan ke catering yang dipakai.

Untuk fasilitas utama seperti listrik dan sound system juga harus dipastikan bener-bener, banyak gedung yang ngasih charge tambahan untuk listrik (biasanya untuk foto butuh watt yang besar) dan sound system. Harga Biofarma sudah include semua.

Sekitar dua bulan sebelum resepsi, pihak gedung Biofarma menawarkan mau nambah standing AC untuk di pelaminan ga, biayanya itu sekitar 1-1,5jt an (Tergantung dari banyak standing AC dan voltase yang dipilih). Tapi karena itu menurut kami tidak primer, kami tidak menambah standing AC di pelaminan dan alhamdulillah saat pelaksanaan resepsi pun kami tidak kepanasan di pelaminan.

d.     Akses
Akses masuk ini jadi poin penting dalam pemilihan Gd. Biofarma ini. Akses yang dekat dari gerbang tol Pasteur, ngebuat gedung ini gampang banget dicari. Berhubung teman-teman kantor saya dan teman-teman suami banyak yang dari luar Bandung akhirnya Gd Biofarma merupakan pilihan tepat. Hihihi

e.      Mesjid
Sebenernya saya yang kekeuh pengen akad di mesjid. Alhamdulilah di gedung Biofarma ini juga ada mesjid dan mesjidnya baguuuus banget. Peralatan akad nikah juga sudah include ke dalam biaya sewa gedung :D

Mesjid An Nur Biofarma


Interior mesjid, baguuus banget
Interior mesjid, adeem. 
f.       Parkir
Nah ini kekurangan dari Gd biofarma, parkirnya kurang luas! Untuk parkir Biofarma sendiri dibagi menjadi dua tempat, di Gd Biofarma sendiri dan di gedung Dinkes seberang Gd. Biofarma. Menurut pengamatan among tamu kemarin, kemarin agak padat tempat parkirnya, sampai macet hehe. Tapi itu semua biasa diatasi kok, santai.

g.  Layout
Nah di Gedung Biofarma ini, untuk menuju pelataran resepsi dari parkiran kita harus naik tangga dulu. Jadi buat yang sanak saudaranya banyak yang berumur atau banyak tamu undangannya usianya sudah berumur dan susah buat naik turun tangga, aspek ini mungkin harus diperhatikan kalau mau booking Gd. Biofarma.
Di gedung Biofarma juga tinggi panggung pelaminan ke plafond cukup rendah, jadi harus selektif milih dekor pelaminan biar pelaminannya tidak terkesan pendek. hehe

Pelaminan kami :)

Overall kami puas dengan pelayanan dari Gd Biofarma, alhamdulillah acara berjalan lancar, listrik, sound system semua lancar. Harganya aja sih yang mahal heheu. Buat yang mau lihat ketersediaan gedung Biofarma di tanggal yang kalian mau dan fasilitas nya dapat dilihat di sini yaa.
Review Leyla Make Up di sini. Review Pola Catering di sini.


Score untuk Gedung Biofarma : 4,5/5
Continue reading REVIEW VENDOR PERNIKAHAN - GEDUNG BIOFARMA BANDUNG

Monday, March 14, 2016

, , , , , , , , ,

HONEYMOON 2- BODY RAFTING GREEN CANYON

Setelah perjuangan touring motor hari sebelumnya. Besok pagi, saya dan suami sudah semangat untuk body rafting di Green Canyon. Di Green Canyon ini banyak sekali vendor yang menawarkan jasa body rafting, namun vendor yang kami pilih adalah Baraja Body rafting. Kenapa Baraja body rafting? Biar sama kerennya kaya Jebraw dan Naya di Jalan-Jalan Men aja sih, makanya pakai vendor yang sama :p
Baraja Body Rafting
Harga paket body rafting ini standarnya 1jt untuk 5 orang, semakin banyak yang ikut harga bisa makin murah. Tapi karena saya dan suami cuma berdua, harga yang kami dapat 450rb untuk dua orang sudah termasuk makan siang 1x. Sebelum body rafting ini dimulai kami menunggu rombongan yang lain dulu biar bareng-bareng dan gak berdua banget raftingnya. Hehe

Akhirnya rombongan yang lain datang. Total rombongan kami terdiri dari 12 orang dewasa, 3 orang anak-anak (usia 7-10 tahun), dan 3 orang pemandu. Sebelum perjalanan dimulai, pemandu memberikan jaket pelampung, helm, dan sepatu karet. Untuk barang-barang pribadi (dompet, hp, uang) juga dapat dititipkan kepada pemandu, untuk kamera sendiri jika tidak anti air bisa dititipkan ke pemandu untuk dimasukkan ke dry bag. Karena nanti selama perjalanan pemandu yang akan mengambil foto-foto kita selama body rafting.
Rombongan Body rafting 
Perjalanan dari base camp menuju sungai kurang lebih 9 km yang ditempuh selama 30 menit dengan naik mobil pick-up. Selanjutnya disambung dengan menuruni bukit sekitar 20 menit. Pukul 11 siang kami sampai sungai untuk mulai body rafting. Sebelum dimulai, pemandu memberikan briefing singkat terlebih dahulu.

Situasi saat naik pick up
Start Body Rafting
Perjalanan selama body rafting bener-bener seruuuu. Mulai dari renang santai mengikuti arus sampai dengan loncat di sungai berarus. Hehe.
Loncatan pertama!
Berenang santai
Loncat di sungai berarus
Setelah dua jam perjalanan akhirnya kami sampai di rest area. Di rest area ini kita bisa mesen Pop mie, gorengan, kopi, air putih, atau teh manis.  Nikmat bangeeet makan gorengan dan Pop mie disini, mungkin gara-gara capek ya jadi nikmat banget. Total biaya untuk gorengan, Pop Mie, kopi, dan teh manis 26ribu. Buat yang gak bawa uang cash, bisa hutang dulu loh sama pemandunya, nanti dibayar kalau udah sampai basecamp. Seloow.
Botram di rest area
Setelah istirahat selesai, perjalanan body rafting dilanjutkan kembali. Di sesi dua ini kami melewati banyak spot yang lebih berbahaya. Ada yang harus berenang melewati bebatuan, loncat dari satu batu ke batu yang lain, dan jalan menyusuri tebing yang sangat curam karena arus sungai terlalu deras dan berbahaya untuk dilewati. Di sesi dua juga ada loncatan 7 m buat yang mau loncat. Suami saya berani untuk loncat tapi saya gak berani hehe.
Saya dan suami tercinta
Jalan menyusi tebing, di sebelah kiri kami arus sungainya deras banget
Jalanan Terjal
Perjalanan body rafting ini ditutup dengan naik perahu menuju basecamp. Sampai basecamp pukul 16.00, kami bersih-bersih lalu makan siang. Recommended banget pokoknya body rafting di Green Canyon ini. Tegang, excited, happy, ah campur aduk pokoknya. Yang jelas harus banyak doa, jangan takut, yakin, dan nurut sama pemandunya.

Naik perahu menuju basecamp
Sampai finish! yeaaay


Continue reading HONEYMOON 2- BODY RAFTING GREEN CANYON

Sunday, March 13, 2016

, , , , , ,

HONEYMOON 2- TOURING MOTOR KE BATU KARAS

Kalau kata orang 1-3 bulan setelah menikah itu pasti masa hangat-hangatnya pasangan suami istri. Nah tapi berbeda dengan saya dan suami. Karena 10 hari setelah menikah suami saya harus kembali merantau kerja di Malaysia, akhirnya saya dan suami harus kuat LDM untuk sementara waktu. 

Jadi keingetan, sampai sekarang saya belum juga nulis review vendor nikahan kemarin, tapi nanti saya tulis di blog yaa. Janji :D

Hampir dua bulan setelah menikah akhirnya suami saya pulang kampung. Untuk memanfaatkan momen ini saya dan suami sepakat (dipaksa) untuk honeymoon dengan touring motor. 

Prinsip kami sewaktu touring motor ini kalau cape istirahat, kalau laper tinggal makan, kalau udah kemaleman tinggal nginep di hotel. Take it easy.

Mulai Touring


Siap-siap berangkat

Start touring dari rumah suami di Buah Batu Bandung menuju Ciamis. Mertua sudah mengingatkan apa tidak naik mobil saja, tapi karena jiwa muda yang masih bergelora kami memilih naik motor saja. 

Di Ciamis ini kami menghadiri resepsi pernikahan teman kuliah kami. Dari Bandung ke Ciamis hanya ditempuh 4 jam (140 km) dan istirahat 3x. Maklum saya baru pertama kali touring motor jadi selalu saya yang minta istirahat. Pegel lah, pengen ke WC lah, laper lah, hehe. Beda dengan suami yang udah touring motor sampai Yogyakarta.

Pernikahan Satrio-Nura

Alun-Alun Ciamis




Let's get lost!" 


Dari Ciamis perjalanan dilanjutkan ke Batu Karas. Saat berhenti membeli cemilan di Indomaret, tiba-tiba suami bilang "Gimana kalau kita coba rute baru? Jadi gak lewat jalur utama ke Batu Karas pasti seru!" 

Sebagai seseorang yang tidak suka berpetualang, awalnya saya ragu untuk setuju. Apalagi suami juga belum pernah coba jalur baru menuju Batu Karas. Tapi karena suami terus-terusan membujuk akhirnya saya pasrah juga. Masih ingat saat saya semangat dan tiba-tiba bilang "Ayo kang, Let's get lost!" 

Kemudian menyesal pernah mengucapkan kalimat itu wkwk. 

Jalur Potong Gunung 


Akhirnya kami sepakat mencoba jalur potong gunung menuju Batu Karas. 
Jalur potong gunung : 
Ciamis– Jln Raya Cijulang- Green Canyon - Batu Karas (90km). 
Jalur biasa : 
Ciamis – Banjar – Pangandaran – Green Canyon – Batu Karas (140km).

Jalur potong gunung yang kami ambil ini murni hanya lihat google maps, karena jarak tempuhnya yang lebih pendek, waktu tempuh lebih singkat hanya 2 jam, dengan PD dan sotoy akhirnya kita ambil jalur ini.

Touring menuju Batu Karas dimulai dari pukul 14.00 WIB. 

Situasi Jalur Potong Gunung



Pada awalnya jalan yang kami lewati masih bagus dan beraspal namun lama-kelamaan jalan yang kami temui semakin menyempit, semakin rusak, malahan berbatu. 

Beberapa kali kami melewati tanjakan yang terjal dan berbatu sehingga Motor Mio suami juga sampai tidak bisa naik. Saya pun harus turun dari motor karena motor harus dituntun suami untuk naik. 

Selain touring ternyata saya juga harus hiking. Oke sip. 

Dari yang awalnya ketawa-ketiwi sampai diem-dieman karena bingung jalur yang kita ambil ini bener menuju Batu Karas atau enggak. Dari yang awalnya banyak kendaraan bermotor yang lain sampai cuma sendirian di jalur yang kami lewati gak ada siapa-siapa lagi. Horor. 

Sempat terbesit ingin putar balik, tapi nanggung mungkin sudah setengah jalan. Kalau balik lagi kemungkinan bisa tengah malam baru sampai Batu Karas, jadi kami putuskan untuk lanjut saja.
 

Jalan berbatu yang kami lewati

Harus turun dari motor karena jalan yang nanjak dan berbatu



Jalan Tak Berujung


Nanya-nanya warga sekitar bilang dikit lagi sampai, dikit lagi sampai tapi gak sampai-sampai. Saat itu definisi dikit lagi benar-benar dipertanyakan. Haha. 

Hari juga udah semakin sore. Sempet takut kalau sampai malem kami gak nemu jalan gede mau nginep dimana. 

Suami dengan tenang bilang kalau kemaleman ya nginep di rumah warga aja. Saya pun panik, akhirnya banyak-banyak berdoa semoga gak harus sampai nginep di rumah warga, semoga magrib sudah sampai Batu Karas. Huhuu.

Saat hari semakin sore sampailah kami di jalan kecil yang mulai ramai, dan banyak motor yang menuju arah yang berlawanan. Suami bilang ini pertanda baik mungkin di depan jalan raya. 

Karena lapar, kami juga berhenti sebentar di pinggir jalan saat temui bapak yang berjualan durian. Mungkin itu durian terenak yang saya makan, karena makan di tengah kondisi serba kebingungan dan berada di tempat antah berantah. Hehehe.

Bertemu Jalan Besar


Alhamdulillah mungkin 2 km dari tempat kami beli durian, akhirnya kami bertemu juga dengan jalan utama menuju Green Canyon. Saya dan suami menghela nafas dan tidak hentinya mengucap syukur. Saat itu juga adzan magrib berkumandang. Alhamdulillah.

Akhirnya pukul 19.00 saya dan suami sampai juga di Batu Karas.  Niat awalnya hanya 2 jam perjalanan jadi 5 jam perjalanan wkwk. Karena sangat capek dan tidak bisa mikir mau menginap dimana, akhirnya kami langsung booking hotel yang pertama kami temui. 

Malam itu kami menginap di Hotel Teratai dengan room rate 400rb/malam. Fasilitas yang kami dapat yaitu kamar AC, TV, shower air panas dan air dingin, juga sarapan pagi. Letak Hotel Teratai menurut saya cukup strategis karena dekat dengan pantai. 

Hotel Teratai Batu Karas


Pelajaran yang Bisa Diambil


Pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan ini adalah :
- Jangan langsung percaya sama google maps karena google maps tidak menampilkan kondisi jalan yang akan kita lewati. Harus diverifikasi dulu dengan nanya warga sebelum akan pilih jalur atau googling kondisi jalan yang akan kita lewati.
- Jika memang niat berpetualangan ke daerah yang belum dikenal sebaiknya dari pagi hari, waktu tempuh lebih panjang. Jika sore atau malam dikhawatikan terjadi kriminalitas atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Alhamdulillah Allah masih melindungi saya dan suami sehingga bisa sehat selamat sampai tujuan. Perjalanan yang menegangkan tapi gak mungkin dilupakan, sebagai bahan cerita ke anak-anak nanti hehe. Cerita selanjutnya tentang  body rafting Green Canyon dapat dilihat di sini yaa :D
Continue reading HONEYMOON 2- TOURING MOTOR KE BATU KARAS

Saturday, March 5, 2016

, , , , , , , , ,

SINGAPORE DAY 2 - GARDENS BY THE BAY

Setelah sebelumnya saya cerita pengalaman ke Marina Bay Sands, Orchard, dan Merlion disini dan pengalaman ke S.E.A Aquarium disini, sekarang lanjut lagi cerita pengalaman di Garden By The Bay yaah.

Yuk!

Ketika pertama kali sampai di Garden By The Bay kita akan disambut oleh replika pohon yang tinggiii sekali. Replika pohon ini disebut Supertree. Tinggi supertree ini bervariari antara 25-50 m. Supertree ini bukan pohon asli ya! Struktur utama supertree itu beton bertulang yang dilapisi oleh struktur baja, tanaman yang nempel di supertree ini juga nempel pada planting panel yang nempel pada baja si supertree (hihi dasar anak Teknik Sipil). Bagian atas supertree ini, yang kaya payung terbalik, disebut dengan kanopi. Ternyata di kanopi atas supertree ini ada panel yang berfungsi sebagai solar energy. Kereen!

Mandatory Foto 
Supertree
 Setelah puas foto-foto dengan supertree ini, tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Flower dome. Flower dome ini adalah rumah kaca tempat konservatori tumbuhan. Buat yang suka sama tumbuhan pasti suka banget ada disini. Flower dome sendiri meniru iklim dingin-kering nya Mediterania seperti di Afrika selatan, California dan beberapa daerah Eropa seperti Italy dan Spanyol. Makanya pertama kali masuk ke dalam flower dome itu adeeeem banget. Walaupun flower dome ini gede banget luasnya sampai 1,2 Ha, tapi setiap sudut tempat tetep kerasa sejuk dan pemandangan bunga-bunga indah nan menenangkan hati. Hehe

isi flower dome dari atas
Cantik bangeeeeeet
bunga dimana-dimanaaa
kalau yang ini bunga desa dari Bandung :p
Hehe. setelah puas keliling flower dome selanjutnya kami masuk ke area Cloud Forest. Berbeda dengan Flower dome yang diisi oleh berbagai macam bunga, cloud forest lebih menonjolkan sisi hutan, gunung, dan air terjun yang tentunya semuanya buatan. hehehe. Jadi di dalam cloud forest kita dapat menemukan "gunung" setinggi 35 m yang dikelilingi oleh vegetasi tumbuhan. Kita juga dapat berkeliling dengan mengikuti jalur yang dibuat melingkar mengelilingi hutan sampai puncak "gunung" itu. Buat yang berkebutuhan khusus di dalam bangunan "gunung" ini juga disediakan lift, jadi gausah cape-cape jalan mengitari hutan. Dan disetiap lantai gunung ini juga ada exhibition yang berbeda tema setiap lantainya, ada yang menjelaskan tentang atmosfer bumi, stalagtit, stalagmit, dll. Edukatif pokoknya. Salut!

Air terjuunn
Jalan untuk mengelilingi hutan
Say Cheese :D
Stalagtit dan stalagmit (yang asli di Indonesia lebih banyak :p)
Ini lego loh. cool!

Mungkin sekian dulu yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat yaaa dan sampai ketemu di tulisan selanjutnya!

xoxo


*photo credit : Bagus Reza, Aditya Janu, Cahyo Heru


Continue reading SINGAPORE DAY 2 - GARDENS BY THE BAY