Tuesday, March 9, 2021

,

Perjuangan Masuk ITB dan Memilih Jurusan Teknik SIpil


Memasuki bulan kedua Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog dan kali ini mengambil tema tentang jurusan kuliah. Hmm. Kalau bicara kampus ITB itu jujur membuat saya flash back ke masa-masa perjuangan dan juga masa-masa indah. Masa-masa indah dimana akhirnya cita-cita ingin punya suami lulusan ITB tercapai. Loh? wkwk. Juga masa-masa perjuangan yang layak untuk diceritakan, salah satunya perjuangan lulus ujian masuk ITB.


Bapak Inspirasiku


Bapak saya adalah seorang PNS Guru Matematika. Bapak berasal dari keluarga kurang mampu dan seorang pekerja keras. Bapak dan mamah memegang prinsip teguh bahwa anak-anaknya harus menempuh pendidikan yang tinggi. Dengan pendidikan yang lebih baik, insya Allah penghidupan ke depan juga lebih baik. Dari bapak lah pertama kali saya tahu kampus ITB.

Bapak bercerita kalau dulu beliau berkali-kali ujian tes masuk ITB namun tidak pernah diterima. Beliau juga cerita kalau di ITB banyak jurusan teknik sehingga matematika harus jago dan anak ITB itu pintar-pintar. Jadi setiap hari minggu bapak selalu kasih pelajaran tambahan matematika untuk saya, tujuannya ya agar nilai di sekolah bagus dan siapa tau nanti bisa masuk ITB. Hehe


Saya dan Bapak


Persaingan Ketat


Memasuki kelas 3 SMA, semua murid di sekolah tiba-tiba jadi rajin belajar. Bahkan murid yang sering mabal (bolos) pun sering terlihat menenteng buku SSC (Sony Sugema College) kemana-mana. Hahaha. Maklum saat itu saya bersekolah di SMAN 3 Bandung, sekolah yang dikenal lulusannya "pindah kelas" ke ITB. Saking banyaknya lulusan yang diterima di ITB, wajar semua murid berusaha keras agar masuk ITB, termasuk saya. Persaingan ketat jenderal.

Tapi mau ambil jurusan apa?


Banyak teman-teman yang sudah mantap ingin mengambil jurusan apa ketika kuliah nanti. Jujur saya pribadi belum ada bayangan sama sekali ingin jurusan apa, pokoknya ingin kuliah di ITB saja. Sudah tanya ke orang tua juga belum ada bayangan karena dari dua keluarga besar belum pernah ada yang berkuliah di ITB.  

Akhirnya saya memilih fakultas berdasarkan passing grade saja heheDi tahun 2008, fakultas yang paling tinggi passing grade-nya STEI (Sekolah Teknik Elektro & Informatika) dan FTI (Fakultas Teknologi Industri). Untuk pilihan pertama saya pilih FTI dan untuk pilihan kedua saya pilih FTSL (Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan). Jika dilihat dari passing grade memang agak nekat, karena FTSL termasuk passing grade menengah, tapi karena saya kurang minat dengan ilmu murni ya bismillah saja. 


SNMPTN


Pesiapan menuju ujian nasional benar-benar perjuangan. Banyak teman yang sudah lebih dulu ikut Ujian Saringan Masuk (USM) mandiri ITB dan banyak juga yang sudah diterima. Saya tidak mengikuti jalur itu karena biayanya mahal. Selain mengikuti bimbel di SSC, saya juga sering banget ikut try out dimana-mana wkwk. Hasil try out bervariasi, kadang lolos pilihan FTI, kadang tidak lolos. Tapi tidak menyurutkan saya untuk pilih fakultas dengan passing grade tinggi hehe.

Semua ikhtiar dan doa sudah dipersiapkan, tibalah di H-1 ujian SNMPTN. Pada malam hari sebelum ujian tiba-tiba saya tidak bisa tidur. Subhanallah sudah berbagai cara saya coba agar bisa tidur, tapi mata tidak tertidur juga padahal saya bukan tipe yang suka begadang. Orang tua berkali-kali menengok kamar saya,  tapi saya juga belum tidur :((((((

Saya stress, takut tidak bisa jawab pertanyaan ujian.

Mamah saya melihat ada hal yang tidak beres, sekitar jam 2-3 pagi akhirnya mamah sholat tahajud di kamar saya. Ketika mamah saya berdoa, saya baring di pangkuan mamah dan akhirnya saya baru bisa terlelap tidur. Masya Allah masih terngiang-ngiang di kepala peristiwa itu huhu.

Walaupun kepala pusing karena kurang tidur tapi bismillah pagi-pagi langsung diantar bapak ke tempat ujian. Pulang ujian waktunya balas dendam bablas tidur sampai sore haha. Alhamdulillah menuju hari kedua saya bisa lebih tenang dan tidur normal. Sungguh sangat bersyukur bisa tidur nyenyak di kala itu. 


Kartu Tanda Peserta SNMPTN 


Dengan kondisi kurang tidur saat ujian membuat saya tidak begitu PD dengan hasil ujian SNTMPN. Di hari pengumuman saya ditelepon oleh sahabat saya dan dikabari kalau saya diterima di FTSL ITB. Masya Allaah, saya langsung mengecek hasilnya ke warnet (warung internet) dekat rumah, hasilnya memang benar saya diterima di FTSL ITB. Alhamdulillah :"


Semua Ada Hikmahnya


Diterima menjadi mahasiswa ITB adalah salah satu kebanggan bagi saya dan keluarga besar. Tahun pertama kuliah/Tahap Persiapan Bersama (TPB) juga alhamdulillah bisa dilalui dengan mulus. Pada saat TPB akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Sipil. Alasannya karena jurusan Teknik Sipil paling banyak diminati dibanding kedua jurusan lainnya dan prospek kerjanya juga bagus.

Alhamdulillah masa-masa kuliah di Teknik Sipil juga bisa dilalui sehingga lulus kuliah di Tahun 2012. Saat kerja saya pun langsung berkecimpung di banyak proyek konstruksi, sangat sejalur dengan jurusan kuliah saya. Walaupun pada akhirnya saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang sudah sangat sesuai dengan jurusan, tapi ternyata semua ada hikmahnya.


Mau dimanapun saya bekerja, ternyata mental sebagai engineer yang harus dipertahankan. Problem solving, tidak mudah menyerah, analytical thinking, ulet itu sangat penting. Apalagi di saat berbisnis seperti sekarang ini. Kalau mental saya lemah mungkin saya akan stress seperti dulu dan tidak bisa bertahan. Dan paling utama adalah semua yang terjadi adalah kehendak Allah dan juga doa orang tua. Manusia hanya wajib beriktiar untuk hasilnya semua Allah yang menentukan. 

Terima kasih ya Allah, terima kasih mamah dan bapak. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian keluarga besar Institut Teknologi Bandung ini. 


Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)


Sertifikat Artikel 10 Besar Terbaik












Continue reading Perjuangan Masuk ITB dan Memilih Jurusan Teknik SIpil

Wednesday, March 3, 2021

,

Pengalaman Jadi Youtubers dan Monetize Akun Youtube

Bismillah. Alhamdulillah saya dan suami sekarang ini sudah punya 3 channel Youtube yang sudah berhasil dimonetize. Perjuangan monetize Youtube ini panjang sekali dan alhamdulillah ternyata penghasilan yang didapat juga lumayan banget. hehe

Sebenarnya yang ngerti banget soal Youtube ini suami, karena memang beliau yang terjun langsung. Tapi kali ini saya mau sedikit sharing apa yang saya tahu soal monetize Youtube yaa, semoga bermanfaat :)

Dapat Uang dari Youtube


Zaman sekarang dapat uang itu bisa darimana aja, salah satunya dari konten Youtube. Uang yang didapat dari monetize Youtube itu berasal dari iklan yang ditayangkan di konten kita. Semakin banyak view konten kita, semakin banyak iklan yang ditayangkan, semakin besar penghasilan yang didapat. Iklan tersebut terpasang melalui partnership dengan Google Adsense. 

Channel Youtube


Channel Pertama

Perjalananan membangun akun Youtube dimulai pada Februari 2017. Akun Youtube pertama yang dibuat adalah channel Youtube Bajuyuli. Channel ini berisi branding bisnis kami, Bajuyuli, yang isinya seputar review produk, edukasi mengaji, doa-doa, video entertain, dll. 


Konten Youtube Bajuyuli dibuat oleh tim Bajuyuli yang memang punya skill conceptual, photography dan editing sehingga visual konten Youtube Bajuyuli sangat bagus sekali. Walaupun kontennya sangat bagus, ternyata pertumbuhan views tidak sebegitu signifikan. Sehingga penghasilan yang didapat pun hanya segitu-gitu saja, tidak sebanding dengan biaya produksi konten. 

Channel Bajuyuli : 980 Video dan 2,4 juta view


Channel Kedua

Tahun 2018 suami merekrut 2 orang penulis di Bajuyuli. Jobdesk utamanya adalah membuat tulisan di beberapa blog, salah satunya  https://blog.bajuyuli.com/. Karena blog Bajuyuli banyak berisi tentang tutorial di Marketplace, akhirnya dibuat juga video tutorial marketplace dan diupload pada channel baru  Youtube Tutorial Milenial. Channel Youtube ini berisi tentang tutorial marketplace, tutorial aplikasi, tutorial komputer, dlsb

Baca Juga : Perjalanan Ngeblog

Pembuatan konten Youtube Tutorial Milenial tidak begitu ribet. Hanya dibutuhkan aplikasi screen recorder, durasi pembuatan video 5-10 menit, dan less editing. Karena konten channel Youtube Tutorial Milenial adalah konten evergreen, konten tahan lama dan banyak yang cari, ternyata pertumbuhan view channel ini sangat pesat. Penghasilan yang didapat juga jauh paling besar dibanding channel sebelumnya. 

Akhirnya suami memutuskan untuk mengisi channel ini dengan konten sebanyak-banyaknya. Walaupun pendapatan tiap konten sedikit-sedikit, tapi kalau kontennya banyak juga jadi bukit :D

Youtube Tutorial Milenial : 4000 video dan 9 jt view



Channel Ketiga

Channel Youtube yang ketiga adalah channel Youtube Review Milenial, Channel ini baru berdiri di Juli 2019. Berisi konten reviu barang, alat elektronik, peralatan rumah tangga, tutorial milenial, dll. Walaupun masih baru, harapannya channel Youtube Review Milenial ini bisa mengimbangi pendapatan Channel Youtube Tutorial Milenial. Mohon doanya ya. 



Youtube Review Milenial : 897 video dan 400rb view



Syarat Monetize Youtube


Syarat channel Youtube agar bisa dimonetize adalah 1000 subscribers dan 4000 watch hours/ jam tayang. Kedua syarat ini harus dipenuhi ya, jika hanya salah satu syarat terpenuhi akun tidak bisa dimonetize. Pengalaman kami dari 3 channel youtube, masing-masing channel membutuhkan waktu 1-1,5 tahun untuk mencapai kedua syarat itu. PERIH banget kaaan. 

Sebenarnya waktu untuk mencapai kedua syarat monetize ini bisa lebih cepat, tergantung dari konten Youtube masing-masing. Karena konten youtube kami nichenya bukan entertain, mungkin butuh waktu lama agar bisa mencapai waktu tersebut. Tapi ada juga youtubers lain yang berhasil mencapai dua syarat tersebut dalam waktu singkat hehe.

Setelah channel Youtube kita sudah memenuhi kedua syarat, maka Youtube otomatis akan mereviu akun Youtube kita untuk approval. Approval monetize masing-masing channel juga bervariasi waktunya, sekitar 2-3 bulan. 

Ketika kedua syarat monetize sudah terpenuhi dan sudah ada approval dari pihak Youtube, maka tinggal tunggu pundi-pundi uang datang hehehe. Oia uang dari Adsense ini baru bisa cair setelah pendapatan kita mencapai $100, kalau belum mencapai $100 maka akan diakumulasikan terus menerus hingga mencapai $100. *Perih lagi*

Jika pendapatan sudah mencapai $100, Youtube akan mengirimkan Personal Identification Number (PIN) melalui POS ke alamat kita, tujuannya untuk verifikasi alamat terdaftar dan dana baru bisa dicairkan. 


Passive Income


Harapan suami ketika membangun channel Youtube ini agar penghasilan Adsense bisa menjadi passive income keluarga kami.  Kenapa menjadi passive income? Karena penghasilan dari Youtube ini STABIL sekali, asalkan konten yang kita buat itu konten evergreen, konten tahan lama, bukan viral sesaat. 

Menurut pak suami pendapatan adsense tidak akan turun dari waktu ke waktu. Sebagai bayangan, misal jika dalam 2 tahun kedepan kami tidak buat konten sama sekali, insya Allah kami tetap dapat penghasilan dari Youtube yang aktif. Luar biasa.

Alhamdulillah perjuangan membangun channel ini membuahkan hasil. Saat ini, kami sudah bisa mendapatkan penghasilan rutin tiap bulan dari ketiga channel Youtube. Masya Allah. Semoga kedepannya bisa makin berkembang dan tujuan passive income pun bisa dicapai :)

Konsistensi


Jadi youtubers itu memang berat, kita harus sabar. Kita juga harus mengerti syarat dan ketentuan konten Youtube, jangan sampai channel Youtube kita kena peringatan (strikes) hingga channel dihapus oleh Youtube.  Akun Youtube Tutorial Milenial juga pernah dihapus oleh Youtube karena ada konten dianggap melanggar policy.  *Cry* Tapi alhamdulillah setelah mengajukan banding, akun kami dikembalikan karena dugaan tidak terbukti dan kami lebih berhati-hati lagi. 

Selain itu juga kita harus kreatif dan konsisten buat konten. Sebagai perbandingan, tim saya itu membuat konten setiap hari kerja. Suami dan saya, sebagai kontributor, juga membuat konten video tiap hari hehe. Insya Allah konsistensi yang baik juga menghasilkan hasil yang baik pula. Karena ga ada keberhasilan datang dengan instant.

Jadi jangan patah semangat ya. Semoga Allah mudahkan jalan kita semua jika berminat jadi youtubers. Aamiin 

Continue reading Pengalaman Jadi Youtubers dan Monetize Akun Youtube